JADILAH PEMILIH BERIMAN, CERDAS, DAN BIJAKSANA SEBAGAI PERWUJUDAN RASA CINTA TANAH AIR INDONESIA
Saudari-saudara, umat Katolik di Keuskupan Agung Semarang yang terkasih,
Pada 17 April
2019 mendatang, kita Bangsa Indonesia akan menyelenggarakan pemilihan
umum (pemilu) untuk memilih pasangan Presiden dan Wakil Presiden,
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Anggota Dewan Perwakilan Daerah
(DPD), Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Propinsi, dan DPRD
Kabupaten/Kota.
Pemilu
merupakan salah satu sarana penting pelaksanaan kedaulatan rakyat. Oleh
karena itu sikap meremehkan atau memanipulasi dan merekayasa proses dan
hasil pemilu oleh pihak mana pun merupakan pelanggaran serius atas hak
rakyat dan martabat warga negara, serta pada taraf tertentu dapat
meniadakan kedaulatan rakyat itu sendiri.
Maka sebagai
gembala umat di Keuskupan Agung Semarang ini, saya menyatakan bahwa umat
Katolik harus berperanserta dan bertanggungjawab atas pemilu tersebut
dengan menjadi pemilih yang beriman, cerdas, dan bijaksana sebagai
perwujudan rasa cinta Tanah Air Indonesia. Demikian juga bagi yang
terpanggil dan terlibat sebagai penyelenggara pemilu di berbagai tingkat
harus menjalankan tugasnya dengan penuh tanggungjawab dan independen.
Menjadi pemilih
beriman artinya menggunakan hak pilih secara benar-benar bebas dan
berdasar hati nurani sebagai pertanggungjawaban serta perwujudan
imannya. Menjadi pemilih cerdas artinya mampu menggunakan hak pilihnya
berdasarkan analisa dan perhitungan yang cermat serta pengenalan yang
cukup atas para peserta Pemilu. Sedangkan menjadi pemilih bijaksana
artinya tidak mudah diombang-ambingkan oleh bermacam-macam godaan
seperti transaksi jual beli suara, money politics (politik uang),
janji-janji manis, maupun pengaruh lainnya yang mengakibatkan pribadinya
tidak benar-benar bebas. Sebagai salah satu pertimbangan dalam
menentukan pilihan hendaknya Anda mengikuti panduan pembelajaran memilih
yang disampaikan oleh Penghubung Karya Kerasulan Kemasyarakatan
Keuskupan Agung Semarang (PK4AS).
Saudari-saudara yang terkasih,
Terdorong oleh
rasa tanggungjawab kami di hadapan Tuhan, umat dan masyarakat, serta
masa depan Bangsa dan Negara Indonesia, maka saya menyerukan hal-hal
sebagai berikut:
Pertama, semua
umat di Keuskupan Agung Semarang yang sudah mempunyai hak pilih untuk
tidak lari dari tanggungjawab menyukseskan pemilu sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Pilihan GOLPUT merupakan
pilihan tidak bijaksana. Karena pilihan kita sangat menentukan bagi
proses perjalanan bangsa ini 5 tahun ke depan dan selanjutnya. Kami
memandang suara Anda sangat menentukan, karena satu suara Anda memiliki
makna yang sangat besar bagi masa depan bangsa.
Kedua, kepada
semua partai politik (parpol) dan para calon legislatif (caleg) serta
pasangan calon Presiden-Wakil Presiden yang berkontestasi dalam pemilu
ini supaya memegang teguh tatakrama dan aturan pemilu yang berlaku
dengan kesadaran bahwa kesejahteraan rakyat adalah pegangan yang utama.
Ketiga, semua
pihak yang turut serta dalam kampanye, supaya melakukan kegiatan
kampanye dalam suasana kekeluargaan dan berdasarkan kesadaran, bahwa
kita berkewajiban menjaga keutuhan Negara Kesatuan berdasarkan
Pancasila; bukan sebaliknya saling menjelekkan, saling menjatuhkan,
saling menghujat, saling memfitnah dan menyebarkan berita-berita bohong.
Kampanye hendaknya dimanfaatkan sebagai bagian pendidikan politik untuk
memperkenalkan visi, misi, serta program kerja dan untuk mencerdaskan
masyarakat.
Keempat,
hendaknya KPU dan Bawaslu beserta seluruh jajarannya sebagai
penyelenggara pemilu memastikan menyelenggarakan pemilu serentak 2019
dengan menjunjung tinggi sifat hakikinya, yaitu langsung, umum, bebas,
rahasia, jujur dan adil (luber jurdil). Termasuk memastikan
penyelenggara pemilu yang terikat pada kode etik penyelenggara pemilu
guna menjunjung tinggi prinsip-prinsip pelaksanaan pemilu. Pemerintah
dan aparat keamanan harus mencegah segala macam intimidasi dan ancaman
dari manapun atau oleh siapapun juga kepada masyarakat pemilih dan para
penyelenggara pemilu, baik yang bersifat paksaan fisik maupun moril, dan
menghindarkan segala macam manipulasi serta perbuatan curang baik
sebelum, selama maupun sesudah pemungutan suara.
Akhirnya, Saudari dan Saudaraku yang terkasih,
Kami mengajak
Anda semua untuk meneruskan pendidikan politik dengan mengawal,
mendampingi, mengingatkan, dan menuntut mereka yang kita pilih agar
tetap berusaha mewujudkan keadilan sosial bagi semua. Mereka kita pilih
bukan untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya, tetapi untuk
kepentingan bersama bangsa.
Marilah kita
jadikan pemilu ini peristiwa kebangsaan yang menggembirakan dan
memerdekakan bukan menakutkan dan menciptakan ketidakpastian. Kami
sungguh berharap bahwa cinta Tanah Air dan persaudaraan sebagai Bangsa
Indonesia harus kita tempatkan di atas segala kepentingan pribadi dan
kelompok/golongan. Aspirasi politik dan pilihan boleh berbeda, tetapi
INDONESIA adalah kita.
Selamat menggunakan hak pilih Anda. Tuhan memberkati kita semua. Berkah Dalem.
Semarang, 5 Februari 2019
† Mgr. Robertus Rubiyatmoko
Uskup Agung Semarang
Subscribe by Email
Follow Updates Articles from This Blog via Email
No Comments