Jumat, 18 Maret 2011

thumbnail

Lima Perintah Gereja

Sebelumnya sudah disebutkan 5 perintah Gereja, namun mungkin banyak yang tertarik untuk mengenal lebih lanjut perintah2 tersebut.
Mari kita elaborasikan lebih lanjut.

1. Engkau harus mengikuti Misa Kudus dengan khidmat pada hari Minggu dan hari raya.

Hari Raya terbesar dan teragung yang dirayakan Gereja adalah Paskah, di mana Kristus bangkit.
Dari sini mengalir semua peringatan, pesta dan hari-hari raya lainnya.
Setiap hari minggu dilihat sebagai kenangan akan kebangkitan Tuhan, dan merupakan hari raya, di mana umat Katolik dituntut hadir untuk ambil bagian melaksanakan tugasnya dalam keimaman Kristus, mempersembahkan korban syukur kepada Bapa, yaitu Kristus sendiri dalam korban Ekaristi.


Ini adalah tanggung jawab sekaligus hak yang sangat serius. Karena itu partisipasi kita dalam Korban Kristus ini lebih dari sekedar penonton, melainkan sebuah panggilan. Karenanya, secara sengaja atau lalai menunaikan tugas ini tanpa alasan yang serius, dikategorikan sebagai dosa berat.


2. Engkau harus mengaku dosamu sekurang-kurangnya satu kali dalam satu tahun.

Dosa adalah kenyataan spiritual yang sangat serius, dan sarana yang diberikan Allah untuk berdamai dengan diri-Nya, Gereja dan sesama adalah lewat sakramen tobat.
Namun, setiap orang Katolik diwajibkan melakukan rekonsiliasi setiap kali melakukan dosa berat.
Istilah dosa berat menunjuk pada beban moral yang diemban, karena dosa berat diricikan oleh 3 hal:
a. Dosa itu mempunyai materi berat, sebagaimana terangkum dalam 10 Perintah Allah.
b. Dilakukan dengan pengertian/kesadaran, bahwa yang dilakukan adalah salah.
c. Dan dengan persetujuan yang telah dipertimbangkan, walaupun sesaat saja.
Dengan demikian, seseorang yang melakukan tindakan seperti di atas dengan sadar dan sengaja memalingkan diri dari Allah dan GerejaNya.

Setiap orang yang menyadari bahwa dirinya melakukan dosa berat, kepadanya diberikan sarana untuk berekonsiliasi kembali dengan Allah, Gereja dan sesama lewat sakramen tobat.

Para Bapa Pengakuan umumnya sangat menganjurkan penerimaan sakramen tobat setiap bulan. Dan tentunya setiap kali kita sadar akan dosa berat.


3. Engkau harus sekurang-kurangnya menerima komuni kudus pada waktu Paska dan dalam bahaya maut.

Seperti namanya, komuni (communio) adalah wujud PERSATUAN, bukan hanya antara Allah dan manusia, melainkan juga antara seorang jemaat dengan seluruh Tubuh Kristus sendiri, yaitu Gereja.
Rahmat besar mengalir dari sini, namun juga tanggung jawab yang sangat besar.

Gereja memiliki tanggung jawab ganda, pertama memastikan umat menimba hidup dari sakramen ini, pada saat yang bersamaan, melindungi sakramen ini dari tindakan profan dan sakrilegi.

Bagi umat beriman sendiri, sakramen ini adalah sebuah pedang bermata dua. Di satu sisi sakramen ini menghidupi umat dengan persatuan mesra dengan Allah sendiri yang disantap dalam Tubuh dan Darah Kristus. Tapi di satu sisi, menjadi penghakiman berat bagi mereka yang menyambutnya dengan tidak layak. Sedemikian sehingga Paulus sangat mengingatkan jemaat, bahwa mereka yang menyambut Tubuh dan Darah Tuhan secara tidak layak, membawa kematian bagi dirinya sendiri:

"Jadi barangsiapa dengan cara yang tidak layak makan roti atau minum cawan Tuhan, ia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan. Karena itu hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya sendiri dan baru sesudah itu ia makan roti dan minum dari cawan itu. Karena barangsiapa makan dan minum tanpa mengakui tubuh Tuhan, ia mendatangkan hukuman atas dirinya. Sebab itu banyak di antara kamu yang lemah dan sakit, dan tidak sedikit yang meninggal." (1 Korintus 11:27-30)

Seorang Katolik hendaknya menyambut Komuni jika memastikan dirinya telah berekonsiliasi dengan Allah, Gereja dan sesama dari dosa berat. Juga memenuhi segala ketetapan hukum Gereja berkenaan dengan mempersiapkan diri secara layak untuk menerima Komuni.
Gereja mewajibkan kita mempersiapkan diri dengan berpuasa 1 jam sebelum komuni.

Sering kali kita berada dalam situasi tidak sempat menerima sakramen tobat. Hal ini tidak membuat kita terbebas dari kewajiban menghadiri Misa. Dalam keadaan demikian, kita diharapkan untuk berpartisipasi dalam Misa, namun tidak menerima Komuni.


4. Engkau harus merayakan hari raya wajib.

Agar umat lebih dalam masuk ke dalam misteri-misteri penyelamatan yang dikerjakan Kristus, ada beberapa hari-hari lain di luar hari Minggu yang diangkat Gereja setara dengan hari Minggu. Hari-hari inilah yang merupakan hari raya wajib bagi umat untuk ambil bagian dalam Misa Kudus:
Natal, Epifani (Penampakan Tuhan), Kenaikan Tuhan, Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus, Hari Raya Santa Perawan Maria Bunda Allah, Hari Raya Santa Perawan Maria dikandung tanpa Noda, Hari Raya Santa Perawan Maria diangkat ke Surga, Hari Raya Santo Yosef, Hari Raya Rasul Petrus dan Paulus, dan Hari Raya Semua Orang Kudus.

Konferensi Gereja dapat memberikan dispensasi dan menambahkan hari raya yang penting bagi umat setempat. Dalam hal di Indonesia, hari-hari raya terpenting telah berhasil dijadikan hari libur nasional. Hari-hari raya lain yang tak bisa jadi hari libur dipindahkan ke hari Minggu terdekat sebagai kebijakan pastoral agar umat semakin dapat ambil bagian dalam misteri-misteri tersebut.


5. Engkau harus menaati hari puasa wajib

Gereja menetapkan hari-hari puasa dan pertobatan sehingga umat memperoleh waktu rekoleksi pribadi. Hendaknya ditanggapi dengan ketaatan dan itikad baik. Hari-hari ini diberikan Gereja agar membantu kita menang atas kekuasaan dan hawa nafsu, serta memperoleh kebebasan hati.
Juga merupakan saat dimana Gereja memberikan segala bantuan rohani yang perlu bagi umat secara khusus, sehingga umat saling menguatkan.

Subscribe by Email

Follow Updates Articles from This Blog via Email

No Comments