Jumat, 18 Maret 2011

thumbnail

Bulan Mei, Bulan Maria

Sebentar lagi bulan Mei tiba.
Inilah bulan di mana kita menghormati bunda Maria, ibunda Tuhan kita Yesus Kristus.
Tahukah Anda bahwa penghormatan terhadap Maria juga merupakan hasil perkembangan dalam Gereja sejak abad XVII hingga abad XIX ?

Pada tanggal 1 Mei 1965, Paus Paulus VI dengan ensiklik Mense Maio menegaskan kembali tradisi kesalehan ini dengan menyatakan bahwa penghormatan kepada Bunda Maria pada bulan Mei merupakan “kebiasaan yang amat bernilai“. Adapun kebiasaan bulan Oktober sebagai bulan rosario dinyatakan pertama kalinya oleh Paus Leo XIII pada akhir abad XIX yang menganjurkan umat beriman untuk berdoa rosario setiap hari pada bulan Oktober.

Dalam Injil memang tidak banyak pembicaraan tentang Maria. Intervensi Maria hadir dalam masa-masa awal kelahiran sampai Yesus remaja (melahirkan, mengungsi, mengantar sunat, mengantar dan menjemput ke bait Allah) dan perkawinan Kana. Maria tampil lagi ketika berdiri di kaki salib Yesus, juga pasca kenaikan Yesus ke surga, ketika para murid bingung, Maria ada dan menemani para rasul di Yerusalem.

Kehadiran yang tidak menonjol (namun penting), berbeda sekali dengan perhatian yang diberikan Gereja sejak abad-abad pertama.

1. Abad pertama:
Sejak dulu Maria amat dihormati-baik di Gereja Timur maupun di Gereja Barat. Doa pertama yang langsung ditujukan kepada Maria adalah doa latin Sub Tuum Praesidium, yang berasal dari abad ketiga. Kini doa ini kerap dipakai dalam completorium. Arti lengkap doa tersebut: “Santa Maria, Bunda Kristus, kami berlindung kepadamu, janganlah mengabaikan doa kami, bila kami di rundung nestapa. Bebaskanlah kami selalu dari segala mara bahaya, ya perawan yang tersuci.”

2. Ratu Kita:
Dalam abad ke-12 muncul nama baru untuk Maria, Notre Dame atau Our Lady, yang dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai Ratu Kita. Abad ini ditandai dengan keksatriaan dan pemujian kaum hawa. Banyak katedral dibangun untuk memuliakan Maria. Dalam abad ke-11, Ademar dari Monteil sudah menulis madah Salve Regina, “Salam Ya Ratu“, yang kemudian didengungkan dimana-mana, misalnya dalam ibadat salve dan penutup doa ofisi.

3. Malaikat Tuhan:
Doa Angelus atau Malaikat Tuhan adalah doa untuk memperingati penjelmaan Kristus dalam rahim Maria. Doa ini terdiri dari tiga ayat dan setiap kali didoakan dikuti dengan doa Salam Maria. Doa ini berasal dari abad pertengahan, didoakan pada pukul 06.00, 12.00 dan 18.00 - ketika lonceng gereja dibunyikan.

4. Devosi kepada Maria sebagai Mater Dolorosa (Ibu yang Berdukacita) berasal dari Injil Lukas (2:35).
Dalam ayat tersebut, Simeon memberi nubuat kepada Maria bahwa “suatu pedang akan menembus jiwanya“. Biasanya orang menghitung tujuh dukacita atau ‘pedang’ yang menembus jiwa Maria, al: nubuat Simeon sendiri, Pengungsian ke Mesir, Sabda Maria: “Lihatlah ayah dan ibumu mencari Engkau dengan cemas” (ketika Yesus tertunggal di Bait Allah), Pertemuan dengan Yesus yang memanggul salib, Ibu Maria berdiri di kaki salib, Yesus diturunkan dari salib dan diletakkan di pangkuan ibunda (adegannya seperti digambarkan oleh Michelangelo dengan patung Pieta-nya), Yesus dimakamkan. Pesta Mater Dolorosa sendiri didirikan oleh Paus Benedictus XIII pada tahun 1727, dan kini dirayakan setiap tanggal15 September.

5. Hati Tersuci St. Maria:
Devosi ini dirintis oleh Santo Yohanes Eudes (1601-1680). Devosi ini kini mendapat tempat dalam liturgi pada hari Sabtu sesudah Minggu Pentakosta dengan misa kudus untuk memperingati Hati tersuci St.Perawan Maria.

Dalam bulan Mei ini doa yang indah bagi Bunda Maria menurut tradisi Katolik adalah doa Salam Maria. Bagian pertama dari doa tersebut berkembang dalam abad pertengahan ketika Maria, Bunda Yesus, menjadi bahan perhatian umat kristiani sebagai saksi terbesar atas hidup, wafat dan kebangkitan Yesus. Bagian awal dari doa Salam Maria merupakan salam Malaikat Gabriel di Nazaret menurut Injil Lukas: Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu. Dengan salam itu, Malaikat Tuhan menyatakan belas kasih ilahi bahwa Tuhan akan menyertai Maria. Maria akan melahirkan Yesus ke dunia. Bagian selanjutnya, adalah salam yang disampaikan kepada Maria oleh Elisabet, sepupunya, seperti ditulis dalam Injil Lukas: terpujilah engkau di antara wanita, dan terpuilah buah tubuhmu Yesus. Dan akhirnya pada abad ke-15, bagain doa selanjutnya di tambahkan: Santa Maria, bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini sekarang dan waktu kami mati. Melalui bagian doa ini kita memohon kepada Bunda Maria untuk mendoakan kita orang yang berdosa, sekarang dan menjelang saat ajal kita.

Bunda Maria adalah bunda yang siap memperhatikan dan mendampingi kita anak-anaknya dalam peziarahan kita di dunia ini.Cintai dan kasihi bunda Maria, datanglah kepadanya setiap saat maka kemurahan ilahi akan senantiasa menyertai kita.

Subscribe by Email

Follow Updates Articles from This Blog via Email

No Comments