Minggu, 28 Maret 2021

thumbnail

Saat Angelus, Paus Fransiskus berdoa untuk umat Katolik Indonesia yang terluka dalam pemboman Minggu Palma

 

Paus Fransiskus merayakan Misa Minggu Palma di Basilika Santo Petrus 28 Maret 2021. / Vatican Media



 

Staf CNA, 28 Maret 2021 / 05:30 MT (CNA) .- Paus Fransiskus berdoa hari Minggu untuk umat Katolik Indonesia yang terluka dalam pemboman ketika mereka meninggalkan Misa Minggu Palma.

Berbicara sebelum pembacaan Angelus pada 28 Maret, paus merujuk pada serangan yang terjadi sekitar pukul 10:30 waktu setempat pada hari Minggu di luar Katedral Hati Kudus Yesus di Makassar, ibu kota provinsi Sulawesi Selatan.

Laporan awal menunjukkan bahwa setidaknya 10 jemaat terluka akibat ledakan itu.

“Mari kita berdoa untuk semua korban kekerasan, terutama yang menyerang pagi ini di Indonesia, di depan Katedral Makassar,”
kata Paus.

Paus membuat pernyataan itu di akhir pidatonya di akhir Misa Minggu Palma di Basilika Santo Petrus.

Berkaca pada awal Pekan Suci, dia berkata: “Untuk kedua kalinya kita akan menjalaninya dalam konteks pandemi. Tahun lalu kita lebih kesal; tahun ini lebih berusaha bagi kita. Dan krisis ekonomi semakin parah. "

“Dalam situasi sejarah dan sosial ini, apa yang Tuhan lakukan? Dia memikul salib. Yesus memikul salib, yaitu, Dia mengambil kejahatan yang ditimbulkan oleh situasi ini, kejahatan fisik dan psikologis - dan di atas semua kejahatan spiritual - karena Si Jahat mengambil keuntungan dari krisis untuk menyebarkan ketidakpercayaan, keputusasaan, dan perselisihan. "


Dia melanjutkan: “Dan kita? Apa yang harus kita lakukan? Yang menunjukkan kepada kita adalah Perawan Maria, Bunda Yesus, yang juga murid pertamanya. Dia mengikuti Putranya. Dia mengambil ke atas dirinya sendiri bagian dari penderitaan, kegelapan, kebingungan, dan dia berjalan di jalan gairah menjaga lampu iman tetap menyala di dalam hatinya. Dengan rahmat Tuhan, kita juga bisa melakukan perjalanan itu. "

Dan, di sepanjang jalan salib sehari-hari, kita bertemu dengan wajah begitu banyak saudara dan saudari yang dalam kesulitan: janganlah kita lewat, biarkan hati kita digerakkan dengan belas kasih, dan mari kita mendekat. Ketika itu terjadi, seperti Cyrenian, kita mungkin berpikir: 'Mengapa saya?' Tapi kemudian kita akan menemukan hadiah yang, tanpa kebaikan kita sendiri, telah menyentuh kita. ”

Paus menyimpulkan: "Semoga Bunda Maria yang selalu mendahului kita di jalan iman membantu kita."


Sumber: CNA 

Subscribe by Email

Follow Updates Articles from This Blog via Email

No Comments