Kamis, 27 Agustus 2020

thumbnail

Paus dalam Audiensi Umum: Setelah pandemi, apakah sistem ekonomi yang sakit ini akan berlanjut?




Selama katekese dalam Audiensi Umum 26 Agustus 2020, Paus Fransiskus menunjukkan penyakit sosial lain yang terungkap selama pandemi: kesenjangan sosial yang diciptakan oleh penyakit ekonomi.

Beberapa orang kaya, sekelompok kecil, memiliki lebih dari seluruh umat manusia lainnya. Ini adalah statistik murni. Ini adalah ketidakadilan yang berteriak ke surga! Pada saat yang sama, model ekonomi ini tidak mempedulikan kerusakan yang terjadi pada rumah kita bersama.

Paus Fransiskus memperingatkan bahwa alam berada pada batasnya karena dosa keinginan untuk memiliki dan menguasainya. Faktanya, paus mencatat bahwa manusia tidak menciptakan sendiri. Sebaliknya, mereka adalah pelayan yang dipanggil untuk membuatnya berbuah. Buah-buah itu, tegas Paus Fransiskus, adalah milik semua orang.

Ketika obsesi untuk memiliki dan mendominasi membuat jutaan orang tidak memiliki barang-barang primer; ketika ketidaksetaraan ekonomi dan teknologi sedemikian rupa sehingga tatanan sosial terkoyak; dan ketika ketergantungan pada kemajuan materi yang tidak terbatas mengancam rumah kita bersama, maka kita tidak dapat berdiri dan berjaga-jaga. Tidak, ini menyedihkan. Kita tidak bisa hanya berdiri dan menonton.

Itulah sebabnya paus mengkritik keegoisan, yang mengubah homo sapiens menjadi spesies homo œconomicus — individualistis, menghitung, dan mendominasi. Dia malah meminta agar orang-orang memanfaatkan momen krisis ini untuk berubah dan memperbaiki diri, sehingga tidak ada yang kurang.

Setelah krisis ini, apakah kita akan melanjutkan sistem ekonomi ketidakadilan sosial ini dan mengabaikan pemeliharaan lingkungan, ciptaan, dan rumah bersama kita? Mari kita pikirkan.

Terakhir, Paus mengajak umat untuk juga memikirkan jutaan anak yang mati kelaparan dan tidak bisa bersekolah karena distribusi kekayaan yang buruk. Dia mengungkapkan harapannya bahwa keadaan dari begitu banyak anak yang membutuhkan akan membantu kita memahami bahwa kita harus keluar dari krisis ini sebagai masyarakat yang lebih baik. (Sumber: RomeReports.com)

Subscribe by Email

Follow Updates Articles from This Blog via Email

No Comments